Posted on 05.34

Jurnal Ekonomi


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI IMPOR
KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA DARI JEPANG
PERIODE 1990-2012 


Ketut Evilia Wijayanthi 1 

Made Dwi Setyadhi Mustika 2

1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
e-mail: eviliawijayanthi93@gmail.com/ telp: 083114253263
2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia



Abstrak


        Impor Indonesia tidak terlepas dari pengaruh permintaan dalam negeri atas barang-barang konsumsi dan impor atas bahan baku dan penolong, serta barang modal yang pasokannya belum dapat dipenuhi seluruhnya oleh industri-industri dalam negeri. Salah satu barang yang diimpor oleh Indonesia adalah Kendaraan Bermotor. Perkembangan Impor Kendaraan Bermotor Indonesia dari Jepang periode 1990-2012 memiliki rata-rata perkembangan sebesar 31.38 persen pertahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Kurs Dollar Amerika Serikat, Inflasi dan Cadangan Devisa secara serempak maupun parsial terhadap Nilai Impor Kendaraan Bermotor Indonesia dari Jepang periode 1990-2012. Serta untuk mengetahui variabel paling berpengaruh dominan terhadap nilai impor kendaraan bermotor Indonesia dari Jepang periode 1990-2012.

Kata kunci: impor kendaraan bermotor Indonesia dari Jepang, PDB, kurs dollar Amerika Serikat, inflasi, cadangan devisa.

Pendahuluan

       Pemenuhan kebutuhan dengan sumber daya yang ada biasanya memerlukan tenaga ahli dan biaya yang cukup besar. Apabila hanya mengandalkan sumbersumber daya yang tersedia dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan, dirasa belum mencukupi akibat keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi. Indonesia belum dapat sepenuhnya memiliki kemampuan untuk menciptakan atau memproduksi sebagian besar kebutuhannya. Berdasarkan kondisi tersebut ini menimbulkan munculnya berbagai produk impor yang merajalela di Indonesia salah satunya adalah produk kendaraan bermotor impor dari Jepang dimana negara Jepang merupakan pengeskpor terbesar selama 23 tahun terakhir ini.


Tujuan Penelitian

  1) Untuk mengetahui pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Kurs Dollar Amerika Serikat, Inflasi dan Cadangan Devisa secara serempak terhadap Nilai Impor Kendaraan Bermotor Indonesia dari Jepang periode 1990- 2012.
  2) Untuk mengetahui pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Kurs Dollar Amerika Serikat, Inflasi dan Cadangan Devisa secara parsial terhadap Nilai Impor Kendaraan Bermotor Indonesia dari Jepang periode 1990-2012.
  3) Untuk mengetahui variabel paling berpengaruh dominan terhadap nilai impor kendaraan bermotor Indonesia dari Jepang periode 1990-2012.

Metode Penelitian

    Lokasi penelitian ini adalah Indonesia dengan menggunakan data runtut waktu yang dikeluarkan dan dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik yang ada kaitannya dengan obyek penelitian. Alasannya adalah karena dilihat dari data yang ada bahwa Indonesia merupakan salah satu negara pengimpor kendaraan bermotor terbesar dari Jepang. Objek penelitiannya adalah Produk Domestik Bruto (PDB) , Kurs Dollar Amerika Serikat, Inflasi dan Cadangan Devisa terhadap Nilai Impor Kendaraan Bermotor Indonesia dari Jepang periode 1990-2012. Data yang dipakai untuk penelitian ini yaitu data sekunder yang terdiri atas data Nilai Impor Kendaraan Bermotor, PDB, Kurs Dollar AS, Inflasi dan Cadangan Devisa di Indonesia tahun 1990-2012 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui website www.bps.go.id dan Bank Indonesia melalui website www.bi.go.id.

Hasil Pembahasan

    Analisis Regresi Linier Berganda
           Pengaruh variabel produk domestik bruto (X1), kurs dollar AS (X2), inflasi (X3), dan cadangan devisa (X4) terhadap nilai impor kendaraan bermotor Indonesia dari Jepang periode 1990-2012 (Y), diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + µi

Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas, Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah residual berdistribusi normal atau tidak.
2) Uji Autokorelasi, Pengujian autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin-Watson bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi.
3) Uji Multikolinearitas, Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas.
4) Uji Heteroskedasitas, Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Simpulan dan Saran

     Simpulan:
         1) Produk Domestik Bruto (PDB) dan Cadangan Devisa secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai impor kendaraan bermotor Indonesia dari Jepang periode 1990-2012.

2) Inflasi dan kurs dollar AS secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai impor kendaraan bermotor Indonesia dari Jepang periode 1990-2012.

3) Variabel yang berpengaruh dominan terhadap nilai impor kendaraan bermotor Indonesia dari Jepang Periode 1990-2012 adalah Produk Domestik Bruto, dengan nilai Standardized Coefficients Beta sebesar 0,693

         Saran
         Karena variabel produk domestik bruto (PDB) merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap nilai impor kendaraan bermotor Indonesia dari Jepang ada baiknya pemerintah dalam melakukan impor lebih memperhatikan perkembangan pendapatan nasional negara Indonesia, sehingga tidak mengakibatkan keterpurukan ekonomi dalam negeri. Selain itu, hendaknya impor terhadap kendaraan bermotor di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dalam negeri sehingga “kebocoran” yang terjadi terhadap pendapatan nasional dapat di tekan. Untuk mengimbangi “kebocoran” pendapatan nasional yang diakibatkan oleh impor tersebut, hendaknya pemerintah dan pengusaha dapat lebih meningkatkan ekspor Indonesia.

Daftar Pustaka

  Badan Pusat Statistik. 2012. Laporan Volume Impor Kendaraan Bermotor Indonesia
dari Jepang Periode 2000-2012. Denpasar.
Bank Indonesia. 2012. Statistik Keuangan Ekonomi Indonesia. Jakarta.
  ____________2012. Data Perkembangan Kurs Dollar Amerika Serikat periode
2000-2012. Denpasar.
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015
4 8 1. 2012. Data Perkembangan Cadangan Devisa periode
2000-2012. Denpasar.
Boediono, 2005. Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE UGM.
Ghozali dan Casstellan. 2002. Statistik Non Parametrik “Teori dan Aplikasi dengan
Ida Bagus Wira Satrya Wiguna. 2014. Pengaruh Devisa Kurs Dollar AS, PDB Dan
Inflasi Terhadap Impor Mesin Kompressor Dari China. E-Jurnal Ekonomi
Pembangunan Universitas Udayana. Vol 3, No. 5, Mei 2014.
Nanga Muana,2005. Ekonomi Makro : Teori , Masalah dan dan Kebijakan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Prasada.
Nopirin.2009. Ekonomi Internasional. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Riris, Septiana. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempenaruhi Permintaan Impor Indonesia
Dari Cina Tahun 1985-2009. Skripsi fakultas ekonomika dan bisnis
Universitas Diponogoro, Semarang.
Suryana Utama. 2009. Buku Ajar Aplikasi Analisis Kuantitatif. Sastra Utama,
Denpasar.
Tambunan, Tulus,T.H. 2001. Perekonomian Indonesia Teori dan Temuan Empiris.
Jakarta : Indonesia.
Read More

Posted on 00.13

Bab 13 (13.1 Inflasi)

1 . Apa saja dampak dari inflasi yang dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara.
Inflasi mempunyai dampak terhadap individu maupun bagi kegiatan perekonomian secara luas. Dampak yang ditimbulkan dapat bersifat negatif atau pun positif, tergantung pada tingkat keparahannya.
      
      1.       Dampak Positif
Pengaruh positif inflasi terjadi apabila tingkat inflasi masih berada pada persentase tingkat bunga kredit yang berlaku. Misalnya, pada saat itu tingkat bunga kredit adalah 15% per tahun dan tingkat inflasi 5%. Bagi negara maju, inflasi seperti ini akan mendorong kegiatan ekonomi dan pembangunan. Mengapa demikian? Hal ini terjadi, karena para pengusaha/ wirausahawan di negara maju dapat memanfaatkan kenaikan harga untuk berinvestasi, memproduksi, serta menjual barang dan jasa.
      2.       Dampak Negatif
Inflasi yang terlalu tinggi membawa dampak yang tidak sedikit terhadap perekonomian, terutama tingkat kemakmuran masyarakat. Dampak inflasi tersebut, antara lain:
o   Dampak Inflasi terhadap Pemerataan Pendapatan
o  Dampak Inflasi terhadap Output (Hasil Produksi)
o  Mendorong Penanaman Modal Spekulatif
o  Menyebabkan Tingkat Bunga Meningkat dan Akan Mengurangi Investasi
o  Menimbulkan Ketidakpastian Keadaan Ekonomi di Masa Depan
o  Menimbulkan Masalah Neraca Pembayaran


2 . bagaimanakah kebijakan pemerintah dalam upaya mengendalikan inflasi?
Berikut ini, Anda akan mengenal beberapa kebijakan pemerintah dalam mengendalikan inflasi.
      1.       Kebijakan Moneter
Menurut teori moneter klasik, inflasi terjadi karena penambahan jumlah uang beredar. Dengan demikian, secara teoretis relatif mudah untuk mengatasi inflasi, yaitu dengan mengendalikan jumlah uang beredar itu sendiri. Kebijakan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar. Ketika jumlah uang beredar terlalu berlebihan sehingga inflasi meningkat tajam, Bank Indonesia akan segera menerapkan berbagai kebijakan moneter untuk mengurangi peredaran uang.
       2.       Kebijakan Fiskal
Bagaimana kebijakan fiskal dapat mengendalikan inflasi? Seperti Anda ketahui, kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal dilakukan pemerintah untuk mengurangi inflasi adalah mengurangi pengeluaran pemerintah, menaikkan tarif pajak dan mengadakan pinjaman pemerintah.
       3.       Kebijakan Non-Moneter dan Non- Fiskal
Selain kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, pemerintah melakukan kebijakan nonmoneter/ nonfiskal dengan tiga cara, yaitu menaikkan hasil produksi, menstabilkan upah (gaji), dan pengamanan harga, serta distribusi barang.

Sumber: http://www.zonasiswa.com/2014/08/pengertian-inflasi-lengkap.html 

http://lintasinfo10.blogspot.com/2013/12/penyebab-terjadinya-inflasi-di-indonesia.html#.VYerjPl_vCZ  
Read More

Posted on 00.10

Bab 12 (12.1 Anatomi Siklus Ekonomi)

1 . Apa yang kamu ketahui tentang siklus ekonomi?
 Pengertian tentang teori siklus ekonomi sangat relevan dalam rangka pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi yang menyangkut kebijakan negara untuk melakukan perubahan struktural dalam tata susunan ekonomi masyarakat yang memakan usaha jangka panjang untuk masa waktu beberapa generasi. Siklus bisnis (Bussiness Cycle) atau juga dikenal dengan siklus ekonomi (Economic Cycle) adalah pola jangka panjang pertumbuhan (ekspansi) dan resesi (kontraksi ekonomi).

2 . Berikan penjelasan mengenai anatomi siklus ekonomi.
 Siklus ekonomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik – turun aktivitas ekonomi, yang terdiri atas empat elemen :

1)    Ekspansi
Setelah mencapai titik terendah dari siklus terdapat tahap pemulihan, yang dicirikan oleh pertumbuhan lapangan kerja dan produksi. Banyak ekonom percaya bahwa tahap ini memiliki inflasi yang rendah sampai perekonomian mulai beroperasi pada kapasitas penuh atau, dengan kata lain, sampai mencapai puncaknya.


2)       Puncak
Sebuah puncak, atau puncak siklus bisnis, adalah titik tertinggi pemulihan ekonomi. Pada titik ini, pengangguran mencapai tingkat terendah atau menghilang seluruhnya dan ekonomi yang beroperasi dengan beban maksimal (atau dekat dengan itu), yaitu seluruh ibukota negara dan sumber daya tenaga kerja yang terlibat dalam produksi. Biasanya, meskipun tidak selalu, selama peningkatan tekanan puncak inflasi.


      3)      Resesi
Resesi adalah periode dari mengurangi output dan kegiatan usaha. Sebagai hasil dari kontraktor pasar, penurunan biasanya ditandai dengan menumbuhkan pengangguran. Sebagian besar ekonom percaya bahwa penurunan ekonomi atau resesi hanya penurunan dalam kegiatan usaha, yang berlangsung setidaknya enam bulan.

      4)      Bawah
Bawah siklus ekonomi adalah titik terendah dari produksi dan kerja. Hal ini diyakini bahwa pencapaian bawah adalah akhir dari resesi karena fase siklus tidak panjang. Setelah mencapai titik nadir atau titik bawah ini, perekonomian akan pulih kembali dilihat dari adanya gerakan menaik.

 

Gambar 1. Fase-Fase Siklus Bisnis

Sumber: 
http://apriyanis.blogspot.com/2014/01/siklus-ekonomi.html 

https://azizahayu.wordpress.com/tag/siklus-ekonomi/  
Read More

Posted on 00.07

Bab 11 (11.2 Lembaga Keuangan)

1.       Sebutkan macam-macam lembaga keuangan !
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.

1.      Lembaga Keuangan Bank
·         Bank Sentral
·         Bank Umum
·         BPR

2.      Lembaga Keuangan Bukan Bank
·         Pasar Modal
·         Pasar Uang dan Valas
·         Koperasi Simpan Pinjam
·         Pengadaian
·         Leasing
·         Asuransi
·         Anjak Piutang
·         Modal Ventura
·         Dana Pensiun
·         Dll


2.       Jelaskan fungsi utama lembaga keuangan !

Melancarkan pertukaran produk (barang dan jasa) dengan menggunakan uang dan instrumen kredit. 
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk pinjaman.
Atau dengan kata lain, Lembaga Keuangan menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan menyalurkan ke pihak yang kekurangan dana.
Memberikan pengetahuan dan informasi, yaitu :
·         Lembaga Keuangan melaksanakan tugas sebagai pihak yang ahli dalam analisis ekonomi dan kredit untuk kepentingan pihak lain (nasabah).
·         Lembaga Keuangan berkewajiban menyebarkan informasi dan kegiatan yang berguna dan menguntungkan bagi nasabahnya.
Memberikan Jaminan
Lembaga Keuangan mampu memberikan jaminan hukum dan moral mengenai keamanan dana masyarakat yang dipercayakan kepada lembaga keuangan tersebut.
Menciptakan dan memberikan likuiditas
Lembaga Keuangan mampu memberikan keyakinan kepada nasabahnya bahwa dana yang disimpan akan dikembalikan pada waktujatuh tempo.
Sumber: 
https://silmiikaffah.wordpress.com/2013/03/15/fungsi-dan-peranan-lembaga-keuangan/  

 http://dwianggraini2416.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-macam-macam-lembaga.html  
Read More

Posted on 00.05

Bab 10 (10.3 Nilai Waktu dan Uang)

1.       Jelaskan mengenai konsep Nilai waktu dan uang !
Konsep ini adalah konsep yang memperhatikan waktu dalam menghitung nilai uang. Artinya uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Konsep Time of Valur ini sangat berkaitan dengan CAPITAL BUDGETING.

2.       Apa yang dimaksud dengan Nilai sekarang (Present Value) pada konsep tersebut?
Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula disebut dengan present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Misalkan P adalah nilai sekarang dari uang sebanyak A pada t tahun yang akan datang. Bila kemudian diumpamakan tingkat bunga adalah r, maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah :
I = P.r.t
dan uang setelah t tahun menjadi :
P + P.r.t = P(1+rt)
Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendaang, maka
P(1+rt) = A
atau
P = A/I + rt
Contoh :
Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun?
Dalam masalh ini, A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1
P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)
= 8849,56
Menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang baru akan dimiliki beberapa waktu kemudian



Sumber: https://khairunnisafathin.wordpress.com/2010/11/14/konsep-nilai-waktu-uang-time-value-of-money/  
Read More

Posted on 23.47

Bab 9 (9.2 Teori Keynes)

1.       Jelaskan apa yang anda ketahui tentang teori keynes!
Teori keynes merupakan teori yang mempromosikan teori campuran dimana baik negara maupun sektor swasta memiliki peran penting. Adanya teori keynes mematikan teori lama yakni teori klasik yang memiliki dasar keyakinan bahwa pasar dan sektor swasta berjalan sendiri tanpa ada campur tangan negara. Pada dasarnya teori keynes tidak ada kecenderungan otomatis untuk menggerakkan output dan lapangan kerja ke kondisi full employment. Hal ini berbeda dengan teori klasik.

2.       Keynes menyatakan bahwa terdapat 2 pengertian didalam pasar, sebutkan dan jelaskan.
a.       Daya beli, yakni daya beli menggunakan semua uang yang diterima masyarakat

b.      Daya beli (permintaan) efektif, yakni daya beli menggunakan uang masyarakat, namun tidak semua dibelanjakan. Hal ini karena sebagian uang ada yang ditabung. Hal inilah yang menyebabkan barang di paar tidak habis terjual sehingga menimbulkan over stock.

Sumber:
http://kerozzi.blogspot.com/2014/08/perbedaan-teori-klasik-dan-teori-keynes.html

https://wijayanomics.wordpress.com/2013/03/29/teori-ekonomi-keynes/
Read More